Senin, 07 April 2014

Pengolahan Limbah Industri Tepung Aren untuk Produksi Bioethanol




Tanaman aren (Arenga pinnata) merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah pati atau tepung aren. Tepung aren sendiri dapat diolah menjadi bahan makanan seperti soun, cendol, bakmi, dan lain-lain. Pembuatan tepung aren dilakukan melalui beberapa tahap. Mulai dari pemecahan potongan batang, penyaringan, pengeringan, dan tahap yang terakhir adalah penggilingan dan pengayakan sehingga didapatkan tepung aren.
            Pohon aren telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat diberbagai tempat diantaranya digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula, serat kertas, bahan makanan berupa sayuran hingga bahan campuran pembuatan madu. Untuk pembuatan gula aren, sari aren dimasak di wajan besar dalam beberapa waktu yang cukup lama. Kemudian minyak ditambahkan pada sari aren yang sedang dimasak untuk menghindari kekosongan. Campuran sari aren terus diaduk hingga campuran berwarna merah gelap dan mengeras. Setelah itu campuran dituangkan dalam cetakan dan dibiarkan mendingin untuk proses pengkristalan. Di berbagai tempat, pohon aren juga dimanfaatkan untuk menghasilkan pati atau tepung aren. Industri tepung aren merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang mengolah batang aren menjadi barang setengah jadi yaitu tepung aren, yang pada nantinya memiliki nilai jual yang lebih tinggi sesuai peruntukannya.
 Industri tepung aren telah terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, misalnya di Dukuh Bendo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung Agung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Industri tepung aren di wilayah ini masih dikelola oleh swadaya masyarakat setempat, sehingga terlihat pengolahan limbah industri dari produksi pati atau tepung aren ini masih belum dikelola dengan baik. Produksi pati atau tepung aren ini menghaslkan limbah padat dan limbah cair yang merupakan hasil sampingan pada tahap pematuran atau pelepasan pati dari serat dan pengendapan tepung aren. Lindi dari limbah padat ini mulai terasa mencemari badan air dan sistem irigasi di daerah tersebut.
Air tanah dapat tercemar oleh limbah yang dihasilkan dan dapat menyebabkan penyakit untuk masyarakat yang tinggal di eilayah sekitar tempat industri.  Dampak yang dirasakan penduduk berupa timbulnya gangguan kulit setelah menggunakan sumber air yang sudah tercemar oleh lindi ampas aren. Selain itu dampak yang terjadi adalah matinya ikan-ikan pada kolam ikan milik penduduk. Kadar air tanah juga dapat berkurang karena dipakai dalam proses industri itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya subsidence yang terjadi di sepanjang ruas jalan atau bangunan disekitar wilayah tersebut. Dampak yang paling parah dirasakan secara langsung adalah bau menyengat, khususnya setelah ampas terbasahi oleh air hujan. Bau tersebut cukup menghambat aktifitas sosial dan  masyarakat di lingkungan sekitar.
            Limbah industri tepung aren harus ditanggulangi untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Dampak secara tidak langsung adalah penurunan interaksi sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu pada proyek ini akan dilakukan pemanfaatan limbah padat industri tepung aren sebagai sumber karbon untuk produksi bioethanol. Proyek ini memiliki kegunaan berupa alternatif pemanfaatan limbah industri pati atau tepung aren untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri pati atau tepung aren tersebut. Manfaat lain adalah masyarakat dapat berinteraksi sosial kembali secara sehat, dan menanamkan dalam diri mereka untuk sadar akan menjaga kesehaan lingkungan sehingga tidak ada masyarakat yang memilih untuk apatis dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, produk yang dihasilkan yaitu bioethanol diharapkan mampu menjadi sumber energi ramah lingkungan yang bermanfaat.
            Pada industri tepung aren, berdasarkan pemeriksaan terhadap kandungan limbah padat yang dihasilkan bahwa pada proses produksi utama pati aren hanya mengurangi C-organik saja, itupun besarnya hanya 10%. Pengolahan limbah padat aren ini masih mungkin untuk dilakukan karena masih terkandungnya zat-zat yang dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk. Bioethanol sebagai sumber energi ramah lingkungan tentunya memiliki banyak keuntungan baik secara ekologis maupun finansial. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2008) mengatakan bahwa pengembangan bioethanol oleh pemerintah sebagai alternaif premium dapat menghemat impot premium hingga 2,25 juta kiloliter senilai US 1,35 miliyar dan impor methyl tertiary buthyl ether (MTBE) senilai US 23,14 juta. Selain itu dapat menyerap 3,6 juta tenaga kerja terampil setingkat SMK hingga sarjana.
            Tanaman aren berpotensi untuk menghasilkan bioethanol sebagai produk yang berdaya jual tinggi. Pohon aren yang sudah tidak dalam masa produktif dapat dipilah dan diproses beberapa bagiannya menjadi bioethanol karena kandungan pati pada pohon aren yang cukup tinggi. Sehingga produktivitas pohon aren yang telah menurun dapat naik kembali dengan alternatif pemanfaatan sebagai bahan dasar pembuatan bioethanol.
            Kota yang sehat adalah warganya dapat berinteraksi diruang publik. Pemanfaatan limbah aren sebagai bioethanol diharapkan mampu mengatasi masalah pencemaran bau di lingkungan tersebut sehingga masyarakat dapat kembali berinteraksi diruang publik tanpa terganggu masalah pencemaran lingkungan.

0 komentar: