Senin, 08 April 2013

Ada Yang Hilang

Ada Yang Hilang (by: Rizki Putra Perdana, Divisi Keilmuan KAMADIKSI UGM)

Adalah Rizki Putra Perdana, teman seperjuangan saya yang berasal dari Gunungkidul, dan seorang mahasiswa aktif Fisika Teknik UGM 2011, dimana beliau kemarin menjadi Koordinator PDD Seminar Motivasi Nasional KAMAKARYA UGM 2013. Saya memposting tulisan ini berdasaran ijin dari beliau dengan sedikit perubahan di dalamnya :) Saya menjadi melankolis membaca ini, semangat bang Rizki, kita adalah manusia perubahan di masa depan :)
Entah kenapa, rasanya ada yang hilang, kebersamaan yang sudah terjalin, di waktu yang cukup lama ini. 5 bulan, ya 5 bulan sejak pertama kalinya kebersamaan ini dimulai. 5 November 2012, di MIPA utara, kami Divisi Keilmuan Kamadiksi, mengadakan rapat terbatas. Membahas tentang acara seminar kepenulisan yang dirangkai dengan sebuah lomba menulis kisah inspiratif. Saat itu aku tidak pernah berfikir untuk sebuah acara yang sebesar ini. Menghadirkan 1000 lebih mahasiswa itu sangatlah luar biasa, di acara kita, ya di acara kita semua, dari sebuah perkumpulan mahasiswa bidikmisi yang baru berusia 2 tahun. Aku tak pernah menyangka bahwa kita mampu untuk bekerja bersama, mengukir tinta emas dalam sejarah Bidikmisi UGM. Namun kenyataannya memang kita mampu, dan hal itu telah terjadi. Perjuangan kita selama 5 bulan telah terbayar, doa-doa yang telah terucap telah dikabulkan oleh sang pencipta. Aku sangat senang, bahkan mungkin inilah kebahagiaan terbesarku selama aku berada bersama kalian 2 tahun ini. Aku tak pernah menyangka, bahwa aku mampu menjadi orang hebat, diantara orang orang yang hebat. Aku tak pernah menyangka, kita mampu menyelenggarakan acara ini. acara dengan panggung megah, dan peserta yang sangat sangat banyak, 1096 peserta, dan kita yang menjadi EO-nya.

Semua-nya bekerja dengan sangat hebat. Walau mungkin ini adalah pengalaman pertama kita untuk menggelar acara sebesar ini, dimana mungkin pada awalnya kita hanya menjadi bagian acara yang ada di lingkup yang kecil, di Jurusan, atau di Fakultas. dengan skala yang juga kecil. Dan kita langsung di eksitasi pada aras yang sangat tinggi, dimana kita harus menyelenggarakan sebuah acara dengan level nasional, dengan peserta dari berbagai Universitas dan umum, dari dalam kota dan luar kota. bahkan ada dari Solo, Semarang, Surabaya, hadir di acara kita. Kita langsung di eksitasi pada acara dengan kebutuhan akomodasi yang sangat besar, 1000 lebih konsumsi, 1000 lebih akomodasi peserta. Itu jumlah yang sangat besar, jumlah yang tak pernah kupikirkan untuk selama aku berada di kepanitiaan. Panggung yang tinggi dan besar, dengan tata dekorasi yang sangat indah, yang terbaik dari yang pernah ku lihat dengan backdrop dan lampu-lampu itu. Pembicara yang sangat luar biasa, yang setidaknya mampu mengobati kekecewaan banyak orang ketika kami, di detik-detik terakhir gagal menghadirkan dua orang keynote speaker. Dan yang terbaik dari yang terbaik, bahwa kami mampu menghadirkan peserta dalam jumlah yang sangat besar. Membuktikan bahwa kami mampu, kami mahasiswa Bidikmisi bukan cuma mahasiswa yang tiap bulan mengharapkan uang turun, namun kami juga bisa berbuat sesuat yang besar, sesuatu yang berada diatas ekspektasi kami, yang seakan tak mampu kami raih, namun nyatanya, ya, kami mampu. Sangat mampu.

Sukses, Alhamdulillah, sesuatu yang benar benar kami harapkan, akhirnya mampu terucap di bibir kami. Akhirnya kita semua mampu. Semuanya membangun sebuah sinergi hingga kita mampu berada disini. Kata-kata bahagia, selalu pantas kita ucapkan di moment seperti ini. Air mata bahagia tak perlu ditahan untuk diteteskan, karena mungkin, inilah keberhasilan terbesar kita sampai detik ini. Karena mungkin, kita tak kan ada lagi disini ketika kita telah terpisah karena waktu. Karena mungkin, siapa yang ada didekat kalian selama 5 bulan ini, tidak akan ada didekat kalian lagi. Karena kerjasama yang telah terjalin antara kita, tak akan terulang lagi di momen yang sama. Karena kita adalah makhluk yang terbatas oleh waktu, kita akan meninggalkan sesuatu, lalu akan terlibat pada sesuatu yang lain dimasa yang akan datang. Maka karenanya, tangisan itu tidak untuk ditahan, karena mungkin, di masa yang akan datang, moment indah ini tak akan ter ulang lagi.

"Sabagian diriku ada yang hilang, ketika kesempatan untuk bersama sama kalian, kini tak akan terulang lagi."

0 komentar: