This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Sebuah Catatan Bermakna

5 Agustus 2012, sebuah sekolah di dalam kompleks jalan Malioboro. tepatnya pukul 16.30 saya mengikuti sebuah acara silaturahmi. Ketika itu saya diundang untuk diperkenankan datang pada acara tersebut. Sebuah acara yang bisa dibilang cukup sederhana. Ketika itu membicarakan mengenai pendidikan di Indonesia. Saya sadar, masih banyak diantara saudara-saudara kita yang mempunyai cita-cita mulia dan belum mendapatkan hak mereka dalam memperoleh pendidikan. 

"Banyak masalah-masalah yang kompleks di dalam pendidikan kita" sebuah kalimat  yang diucapkan bapak menteri pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh. Beliau menyebutkan salah satu dari banyak permasalahan tersebut. Kelayakan gedung sekolah,, ya.. coba kita lihat di lingkungan sekitar kita saja. Masih banyak sekolah-sekolah menggunakan gedung yang sudah tidak layak pakai. Tetapi, ada sedikit cerita dari bapak menteri. Ketika itu beliau bercerita pada saat tiga tahun yang lalu pada lokasi yang sama, belum terdapat gedung yang semegah ini. Tiga tahun yang lalu beliau datang untuk memberikan dana bantuan secara langsung dari dinas pendidikan dan kebudayaan, dan sekarang beliau sudah melihat kemajuan yang pesat. Ini juga tidak luput dari kegigihan para siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. 

Ada yang menyentuh hati saya ketika bapak menteri memanggil salah satu siswa SMA dari sekolah tersebut, dan saya lupa namanya tetapi saya ingat betul ceritanya. Ketika bapak menteri menanyakan kepada anak tersebut "le,, bapakmu sekarang kerja apa?? terus, cita-citamu apa??"  Anak tersebut pun menjawab tanpa adanya rasa malu " setelah ini saya kepengen kuliah pak,, bapak saya cuma tani, dan garap sawahnya orang. kegiatan saya setelah sekolah, sorenya saya jualan baju pak di Malioboro, kalo lagi rame, jam 11 malem saya baru pulang. Duit hasil jualan sebagian untuk jajan, dan sebagian lagi disisihkan  untuk biaya sekolah pak."

Subahannallah.. baru pertama ini saya gemetar mendengar cerita langsung seperti itu. Ini juga menjadi pelajaran bagi kita ketika kita diberikan kesempatan untuk tetap bersekolah. Ya,, banyak saudara kita diluar sana  yang masih belum memikirkan tentang tanggung jawab tersebut. Sekolah hanya asal berangkat dan tidak memperhatikan gurunya. Belajarlah dari secuil cerita tersebut, ubah mindset kita sebagai seorang pelajar.

Kemudian bapak Mohammad Nuh pun menanggapi siswa tersebut. Ya.. dulu bapak juga tergolong orang yang tidak punya. Bahkan sekolah saja saya hanya bisa menyaksikan teman-teman memakai sepatu. Tapi semanagat akan perubahan untuk menjadi lebih baik lah yang menjadikan bapak seperti sekarang ini. Beliau pun menambahkan resep pribadi dari kunci sukses pada kehidupan. "Berbakti kepada orangtua" itulah kunci dari semua kesuksesan. Birrulwalidain merupakan ibadah yang sungguh mulia. Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orangtuamu. Ditambah lagi ada pesan yang disampaikan Ibunda dari Bapak Mohammad Nuh bahwasanya janggan sekali-kali meninggalkan Shalat. Dan,  apabila itu dilakukan dengan sungguh-sungguh InsyaAllah apa yang kita inginkan didunia ini akan tercapai. Tidak hanya didunia saja, begitu juga berefek pada akhirat kita. 


foto bersama bapak Mohammad Nuh

Beliau menambahkan pada sepenggal cerita siswa tersebut. Apa yang kamu lakukan saat ini sudah menyenangkan hati orangtuamu. pasti orangtuamu juga bangga kepadamu nak. InsyaAllah jika kalian bersungguh-sungguh, kelak kalian akan menjadi orang-orang hebat. Bapak doakan atas kelancaran dan usaha baik yang kalian lakukan. Aminn..

Ini sedikit cerita kecil dari saya untuk kalian, keterbatasan buakan merupakan sebuah alasan dari kita untuk berkembang. Setidaknya kita berusaha untuk berguna bagi orang lain. Semoga bermanfaat.
:)

Kamis, 11 Oktober 2012

Kutipan :)

-dikutip dari novel karya darwis tere liye-


Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut. 

Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran luhur.
berpetualanglah melihat dunia… meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, ak tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri..





Senin, 18 Juni 2012

Pertama Dari Saya

Semua yang diciptakan di dunia ini pasti memiliki tujuan. Sama halnya dengan manusia, setiap individu manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tak peduli, apakah setiap manusia sudah menemukan tujuan itu sendiri. Tujuan tersebut akan di capai dengan yang dinamakan kerja keras. Anda yang tidak dapat beradaptasi maka akan terseleksi oleh alam. Itulah perjuangan hidup, bahkan manusia akan melakukan hal apapun demi keinginanya terwujud. 

Berkaitan dengan tujuan, tak jarang manusia memilih 'kesuksesan' untuk menjadi tujuan hidup. Entah dalam konteks apapun, kesuksesan memiliki makna yang begitu luas. Yang saya singgung dalam masalah ini adalah kunci dari kesuksesan itu sendiri. Sebelum membahas lebih lanjut, saya akan memperkenalkan diri, nama lengkap saya Amir Sidiq. Mungkin ini sedikit cerita dari saya. Pikiran frontal dari saya setelah mendengar kata sukses adalah kesuksesan itu berawal dari mimpi. Ya.. mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata itu. Namun, yang membingungkan dari saya adalah tidak semua orang itu berani untuk bermimpi, dan merealisasikan mimpi tersebut. Mimpi itu mungkin disebut sebagai khayalan, tapi tak sedikit juga dari saya, yang saya inginkan itu berawal dari angan-angan saja. 'Kapan ya saya bisa punya ini?? kapan ya saya bisa punya itu?? kapan ya saya bisa belajar di UGM?? kapan ya saya bisa jalan-jalan ke luarnegeri??'. Ya,, itulah sedikit, contoh kecil angan-angan dari saya, seorang yang dilahirkan dibawah kaki bukit di desa Bonosari.




Itu adalah gambar bentang alam daerah tempat saya tinggal.  Tiga kilometer kearah utara dari kota Gombong. Hanya ada dua sekolah dasar di daerahku. SMP, SMA, paling tidak butuh waktu 20 menit ketika dengan mengayuh sepeda . Bagaimana pun pendidikan itu yang nantinya akan menunjang kehidupan kita. Sekolah?? mungkin hanya segelintir kalangan saja di daerahku yang menanggapi serius tentang hal itu. Asalkan cukup untuk makan saja sudah bersyukur, miris mendengarnya. Nanti kalian mau sekolah dimana?? mau kerja dimana?? terus, mau jadi apa?? mungkin itu pertanyaan di benak para orang tua. Mungkin, saya sedikit beruntung telah dilahirkan di sebuah keluarga yang sudah paham betul akan pentingnya pendidikan. Simpel saja sih, 'nak,, asalkan kalian bisa sekolah yang tinggi,  bapak usahain Insya Allah bisa kok.. masalah biaya, nanti juga mengikuti nak.. Ibumu juga g lupa kok tiap hari doain kalian. Mudah-mudahan Allah memberikan rizki buat kalian'..

 bp.Supriyanto dan ibu.Mulyati


Itu juga salah satu yang menjadi motivasi bagi saya sendiri. Seperti pada awal yang saya katakan tadi, bahwa semua itu berawal dari mimpi. Pernah juga melintas di pikiran saya, 'apakah saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi?'. Saya paham bahwa tidak sedikit juga biaya yang nantinya dibutuhkan untuk kuliah. Terlebih lagi orangtua juga harus mengeluarkan biaya dobel untuk sekolah. Ya,, saya dilahirkan mungkin sedikit berbeda dari kalian. Dari dalam kandungan saya sudah dianugerahi seorang teman. ya.. dalam kata lain itu adalah sodara kembar, Umar Sidiq namanya.

Saya masih ingat ketika berjuang untuk mendapatkan sekolah. Ketika itu saya berada di sebuah bimbingan belajar di depok. Bimbel itu dibentuk oleh mahasiswa  UI yang berasal dari kebumen. Belajar , bekerja keras, dan tidak lupa doa yang selalu kami panjatkan. Setelah hampir satu bulan kami tinggal bersama dalam satu rumah, tibalah hari dimana diumumkanya hasil dari SNMPTN.  Rasa syukur yang mungkin itu salah satu yang paling indah ketika kami berdua 'saya dan Umar' dinyatakan lolos dalam tes. Hanya  sekitar 50% anak bimbel yang dinyatakan lolos. Kami paham tidak baik bersenang-senang ketika teman kita sedang bersedih. Itu juga salah satu sifat dari manusia. Kita sedih ketika melihat teman kita gagal, tetapi kita lebih sedih ketika melihat teman kita lebih berhasil. Kami pulang dengan membawa berita baik. Biologi UGM,, impianku sejak SMP, dan juga Geofisika UGM pilihan dari sodaraku. Sedikit impianku pun telah tercapai. Inilah hidup, semua butuh perjuangan. Apapun itu , jalan yang lancar ataupun terjal, ketika kita menikmati sebuah proses, maka pada ujung jalan kita pun akan menemukan kado termanis. Selanjutnya kami berjuang untuk mendapatkan beasiswa. Kami berdua sadar tidak selamanya kami akan merepotkan orangtua. Singkat cerita saya mendapatkan beasiswa bidik misi dan sebetulnya tidak mudah untuk mendapatkan itu. Mungkin itu semua berkat doa dari orangtua, dan setidaknya saya menjadi salahsatu orang yang beruntung mendapatkan kesempatan itu.

Ada sebuah cerita yang keluar dari konteks tetapi masih tsedikit terkait. Suatu hari saya makan siang bersama seseorang di Jogja Chiken. Ketika saya telah menyelesaikan makan siang dan beristirahat sebentar, tiba-tiba ada seorang anak kecil dengan pakaian yang sedikit kurang bersih dan memakai  tas kecil menghampiriku. Dia memberikan sebuah amplop kecil berwarna putih yang sudah agak kusam kepadaku. Ketika itu saya langsung menerimanya dan membalik amplop tersebut. Sedikit miris melihat tulisan dibalik amplop itu. Seingatku amplop itu tertulis "sedikit rizki buat membeli alat tulis sekolah". Sontak mengusap dada dan beristighfar. Hari itu saya  mendapatkan pelajaran tentang kehidupan dan dari itu saya juga melihat sisi kehidupan orang lain. Saya ingat kata-kata dari salah seorang kawan "rasa itu datang setelah kita melihat". Ya.. saya tidak bisa membayangkan ketika saya berada dalam posisi anak kecil tersebut. Saya tidak perlu berjalan ratusan kilo, kepanasan dalam terik matahari, debu dan asap kendaraan bermotor, berjuang demi seperak, duaperak uang, mungkin saya tidak kuat. Hasilnya.. saya belajar untuk  lebih bersyukur lagi .Ya,, Sabda Allah dalam firmannya "Bersyukurlah maka Aku akan tambah nikmatmu,, tapi kalau kamu kufur Aku akan tarik". Pelajaran yang sangat berharga hari itu.
 
Hemm,, kembali lagi ke benang merah,, dan perjuangan itu pun tidak hanya berakhir sampai disini saja. Masih banyak ceita dan masih banyak juga impian di depan mata yang patut untuk diperjuangkan. Ada kutipan kata-kata bijak "BERMIMPILAH YANG TINGGI,, MAKA TUHAN AKAN MEMELUK MIMPI KALIAN". oke sobat... sudah jelas kan?? mulai sekarang jangan takut untuk bermimpi!! dan juga jagan lupa untuk mencatat dan merealisasikan mimpimu kawan.. okeh!! sukses buat kita semua......  :)








    mana nih yang amir??? #hehe






  nah kalo yang ini pas lagi di bimbel....      







 kalo yg ini gambar temen-temen bimbel